Rabu, 20 September 2023

Bagaimana Sikap Teknisi Profesional Terhadap Pekerjaannya

Sistem saraf otonom terdiri dari dua komponen utama, yaitu sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Kedua sistem ini berperan dalam mengatur fungsi tubuh secara otomatis dan bekerja secara bersamaan untuk menjaga keseimbangan fisiologis. Berikut adalah penjelasan tentang bagaimana sistem ini bekerja dan peran mereka dalam mengatur aktivitas tubuh:

1. Saraf Simpatik:
Sistem saraf simpatik merespons situasi darurat atau stres. Ini sering disebut sebagai sistem ‘berjuang atau lari’ karena memobilisasi tubuh untuk bertindak dalam situasi yang menantang. Ketika sistem saraf simpatik terstimulasi, ada pelepasan hormon stres seperti adrenalin dan noradrenalin, yang menyebabkan respons fisik yang cepat. Beberapa fungsi tubuh yang terpengaruh oleh saraf simpatik meliputi:
– Peningkatan denyut jantung dan tekanan darah untuk meningkatkan suplai oksigen ke otot.
– Meningkatkan kecepatan pernapasan untuk memperbaiki pengiriman oksigen.
– Melepaskan glukosa dari hati untuk menyediakan energi tambahan.
– Memperluas pupil mata untuk meningkatkan penglihatan.
– Menghambat aktivitas sistem pencernaan untuk mengalihkan energi ke bagian lain tubuh.

2. Saraf Parasimpatik:
Sistem saraf parasimpatik berperan dalam mengatur fungsi tubuh saat istirahat dan pemulihan. Sistem ini sering disebut sebagai sistem ‘istirahat dan cerna’ karena merangsang aktivitas tubuh yang berhubungan dengan istirahat, pencernaan, dan penyerapan nutrisi. Ketika sistem saraf parasimpatik terstimulasi, tubuh mengalami relaksasi dan pemulihan. Beberapa fungsi tubuh yang terpengaruh oleh saraf parasimpatik meliputi:
– Menurunkan denyut jantung dan tekanan darah untuk mengurangi stres pada sistem kardiovaskular.
– Meningkatkan aktivitas sistem pencernaan untuk memfasilitasi pencernaan dan penyerapan nutrisi.
– Meningkatkan aktivitas saluran pencernaan, termasuk peristaltik usus.
– Meningkatkan sekresi air liur, enzim pencernaan, dan asam lambung untuk membantu pencernaan makanan.

Meskipun sistem saraf simpatik dan parasimpatik memiliki peran yang berbeda, keduanya bekerja bersama untuk menjaga keseimbangan dan homeostasis dalam tubuh. Mekanisme ini dikenal sebagai ‘sistem lawan dan berurutan.’ Ketika sistem saraf simpatik terstimulasi, saraf parasimpatik akan mengurangi aktivitasnya, dan sebaliknya. Keseimbangan antara keduanya penting untuk menjaga fungsi tubuh yang optimal.

Perlu dicatat bahwa sistem saraf otonom ini tidak sepenuhnya terpisah satu sama lain. Mereka berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam respons terhadap rangsangan dan keadaan tubuh tertentu. Kerja sama antara sistem saraf simpatik dan parasimpatik memastikan adanya adaptasi dan penyesuaian yang tepat terhadap berbagai situasi yang dihadapi oleh tubuh kita.

sistem saraf simpatik dan parasimpatik adalah dua komponen penting dari sistem saraf otonom. Mereka bekerja secara bersamaan untuk mengatur dan memelihara fungsi tubuh yang kompleks. Sistem saraf simpatik merespons situasi stres dan darurat, sementara sistem saraf parasimpatik berperan dalam istirahat dan pemulihan. Keseimbangan antara keduanya penting untuk menjaga kesehatan dan keseimbangan fisiologis kita sehari-hari.