Rabu, 13 September 2023

Bagaimana Penularan Virus Tungro

Penularan Virus Tungro: Mengenal Cara dan Upaya Pencegahannya

Virus tungro, atau Rice tungro bacilliform virus (RTBV), adalah penyakit yang menyerang tanaman padi dan dapat menyebabkan kerugian yang signifikan dalam produksi padi. Penyakit ini menyebar melalui vektor serangga, khususnya wereng cokelat (Nilaparvata lugens) dan wereng hijau (Nephotettix virescens). Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana virus tungro menyebar dan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penularannya.

Penularan virus tungro terjadi melalui serangga vektor yang membawa virus dari tanaman yang terinfeksi ke tanaman yang sehat. Wereng cokelat dan wereng hijau merupakan vektor utama yang terlibat dalam penyebaran penyakit ini. Serangga-serangga ini dapat membawa virus tungro ketika mereka mengisap getah tanaman yang terinfeksi dan kemudian mengunjungi tanaman yang sehat. Virus kemudian ditransmisikan ke tanaman yang sehat melalui kelenjar saliva serangga atau melalui luka yang disebabkan oleh serangan serangga tersebut.

virus tungro juga dapat menyebar melalui penyebaran biji yang terinfeksi. Jika biji-biji yang terinfeksi digunakan untuk menanam tanaman padi baru, maka virus akan menyebar ke tanaman yang baru tumbuh. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan biji yang bebas dari infeksi virus tungro untuk menanam tanaman padi.

Untuk mencegah penularan virus tungro, beberapa langkah pencegahan dapat diambil:

1. Pengendalian serangga vektor: Wereng cokelat dan wereng hijau harus dikendalikan dengan menggunakan insektisida yang efektif dan aman. Penggunaan insektisida harus dilakukan sesuai dengan panduan dan rekomendasi yang diberikan oleh ahli pertanian atau petugas penyuluh pertanian.

2. Penggunaan varietas tahan: Penggunaan varietas padi yang tahan terhadap virus tungro dapat menjadi langkah pencegahan yang efektif. Beberapa varietas padi telah dikembangkan yang memiliki ketahanan terhadap virus tungro. Petani dapat memilih varietas ini untuk ditanam, sehingga risiko terkena penyakit ini dapat dikurangi.

3. Pembersihan lahan: Tanaman yang terinfeksi atau gulma yang berpotensi menjadi inang bagi virus tungro harus dihilangkan dan dibuang dengan benar. Ini akan membantu mengurangi keberadaan serangga vektor dan penyebaran virus tungro ke tanaman padi yang sehat.

4. Penggunaan benih bersertifikat: Pastikan menggunakan benih padi yang bersertifikat dan telah dinyatakan bebas dari infeksi virus tungro. Benih yang bersertifikat telah melalui pengujian dan pemeriksaan yang ketat untuk memastikan bahwa mereka bebas dari penyakit tersebut.

5. Edukasi petani: Pengetahuan yang tepat tentang virus tungro, v