Senin, 04 September 2023

Bagaimana Ketentuan Dalam Penamaan Senyawa Kovalen Sederhana

Dalam kimia, penamaan senyawa kovalen sederhana mengikuti sistem penamaan IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry). Penamaan ini dirancang untuk memberikan nama yang konsisten dan sistematis kepada senyawa-senyawa kimia. Berikut adalah beberapa ketentuan penting dalam penamaan senyawa kovalen sederhana:

1. Penamaan Awal: Penamaan dimulai dengan menyebutkan nama unsur yang lebih tidak elektro negatif terlebih dahulu, diikuti oleh unsur yang lebih elektro negatif. Unsur yang lebih elektro negatif biasanya diletakkan di belakang dan diakhiri dengan sufiks ‘-ida’.

2. Prinsip Subskrip: Jika kedua unsur yang terlibat memiliki lebih dari satu atom, maka digunakan subskrip untuk menunjukkan jumlah atom. Subskrip ditulis setelah masing-masing unsur dalam nama senyawa. Namun, subskrip ‘1’ biasanya tidak diungkapkan.

3. Prinsip Awalan: Dalam beberapa kasus, diperlukan penggunaan awalan numerik Yunani untuk menunjukkan jumlah atom yang lebih dari satu. Beberapa contoh awalan numerik Yunani yang umum digunakan adalah ‘di-‘ (2), ‘tri-‘ (3), ‘tetra-‘ (4), dan seterusnya.

4. Hidrogen: Ketika hidrogen terlibat dalam senyawa kovalen, nama unsur tersebut ditulis di depan nama unsur lainnya. Namun, jika hidrogen terikat dengan oksigen, nama ‘hidrogen’ digantikan dengan ‘hidroksil’.

5. Senyawa Biner: Senyawa biner adalah senyawa yang terdiri dari dua unsur. Nama unsur yang lebih elektro negatif diakhiri dengan sufiks ‘-ida’, sedangkan unsur yang lebih tidak elektro negatif tetap menggunakan nama biasa mereka.

6. Senyawa dengan Oksigen: Ketika oksigen terlibat dalam senyawa kovalen, digunakan awalan ‘oks(i)-‘ diikuti oleh nama unsur lainnya. Jumlah atom oksigen dalam senyawa juga ditunjukkan dengan menggunakan awalan numerik Yunani.

7. Perhatikan Struktur Molekul: Ketika senyawa kovalen memiliki molekul yang berbeda-beda, maka nama senyawa tersebut diawali dengan nama radikal atau gugus fungsional yang ada pada molekul.

8. Penamaan Ionsa: Ketika senyawa kovalen membentuk ion, nama ion yang dihasilkan diawali dengan nama unsur yang memberikan muatan positif, diikuti oleh nama unsur yang memberikan muatan negatif dengan sufiks ‘-ida’.

9. Menghindari Pengulangan: Ketika nama unsur yang sama berulang dalam suatu senyawa, unsur tersebut dapat ditulis hanya sekali dengan menambahkan prefiks ‘di-‘, ‘tri-‘, dan seterusnya sesuai dengan jumlah pengulangan unsur tersebut.

Itulah beberapa ketentuan umum dalam penamaan senyawa kovalen sederhana. Penting untuk memahami prinsip-prinsip ini dan mengikuti sistem penamaan IUPAC untuk memastikan nama senyawa yang benar dan mudah dipahami. Sistem penamaan ini memberikan konsistensi dan kejelasan dalam komunikasi ilmiah dalam bidang kimia.

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)