Minggu, 03 September 2023

Bagaimana Kekompakan Dalam Salat Berjamaah

Kronologis Peletakan Jabatan Presiden Soeharto

Peletakan jabatan Presiden Soeharto pada tahun 1998 merupakan salah satu peristiwa bersejarah dalam sejarah Indonesia. Berikut adalah kronologis peletakan jabatan Presiden Soeharto:

1. Krisis Moneter dan Kekerasan Mahasiswa: Pada tahun 1997, krisis keuangan melanda Asia, termasuk Indonesia. Nilai tukar rupiah merosot tajam dan terjadi kelesuan ekonomi. Krisis ini memicu protes dan demonstrasi mahasiswa yang menentang rezim Soeharto.

2. Reformasi: Unjuk rasa mahasiswa yang semakin besar dan tuntutan untuk reformasi politik semakin kuat. Mereka menuntut reformasi demokrasi, pemberantasan korupsi, dan keadilan sosial. Gerakan reformasi ini didukung oleh masyarakat sipil, aktivis hak asasi manusia, dan sebagian besar media massa.

3. Sidang Umum MPR: Pada bulan Maret 1998, Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) digelar. Sidang ini penting karena MPR memiliki kekuasaan untuk menggulingkan Presiden. Sidang MPR kali ini diwarnai dengan protes dan tuntutan agar Soeharto mundur.

4. Pengunduran Diri Menteri dan Mendagri: Dalam upaya meredakan ketegangan politik, beberapa menteri dan Menteri Dalam Negeri mundur dari jabatannya. Pengunduran diri ini diharapkan dapat memenuhi tuntutan reformasi yang semakin kuat.

5. Langkah Reformasi: Pada tanggal 12 Mei 1998, Soeharto mengumumkan sejumlah langkah reformasi, termasuk penyusunan kabinet yang baru dan pemilihan presiden secara langsung oleh rakyat. Namun, langkah-langkah tersebut tidak dapat menghentikan protes dan tuntutan untuk peletakan jabatan Soeharto.

6. Sidang Umum MPR 1998: Pada tanggal 21 Mei 1998, Sidang Umum MPR kembali digelar. Dalam sidang ini, terjadi perdebatan sengit antara para anggota MPR yang mendukung Soeharto dan yang menentangnya. Tuntutan agar Soeharto meletakkan jabatan semakin kuat.

7. Peletakan Jabatan: Pada tanggal 21 Mei 1998, Soeharto akhirnya menyampaikan pidato di hadapan Sidang Umum MPR. Dalam pidato tersebut, Soeharto mengumumkan peletakan jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia yang ke-2.

8. Pelantikan Wakil Presiden: Setelah Soeharto meletakkan jabatannya, Wakil Presiden B.J. Habibie dilantik sebagai Presiden menggantikan Soeharto. Hal ini sesuai dengan ketentuan konstitusi Indonesia yang mengamanatkan bahwa Wakil Presiden menggantikan Presiden dalam hal peletakan jabatan.

9. Era Reformasi: Peletakan jabatan Soeharto membuka era reformasi di Indonesia. Era ini ditandai dengan perubahan politik, demokratisasi, dan upaya membangun tata kel