Rabu, 19 Juli 2023

Askara Putra Alfahri Artinya

Aspek fanatisme adalah topik yang menarik untuk dipelajari dan dipahami. Dalam konteks ini, salah satu pemikir yang memberikan wawasan penting tentang fanatisme adalah E.H. Goddard, seorang filsuf dan psikolog sosial yang terkenal pada awal abad ke-20.

Menurut Goddard, fanatisme adalah suatu keadaan di mana seseorang memiliki keyakinan yang sangat kuat dan ekstrem terhadap suatu hal, ide, atau tujuan tertentu. Ia berpendapat bahwa fanatisme muncul ketika individu mengadopsi keyakinan yang absolut dan meyakini bahwa keyakinan tersebut adalah satu-satunya kebenaran yang mutlak.

Salah satu aspek penting dalam pandangan Goddard tentang fanatisme adalah pengabaian terhadap keragaman dan perspektif yang berbeda. Fanatisme cenderung mengabaikan atau menolak pemikiran atau pandangan yang bertentangan dengan keyakinan yang mereka anut. Mereka memiliki kecenderungan untuk menolak segala bentuk kritik atau pertanyaan terhadap keyakinan mereka dan menganggapnya sebagai ancaman.

Goddard juga menyoroti kecenderungan fanatisme untuk menyebabkan ketidakadilan dan intoleransi. Fanatisme dapat mengarah pada diskriminasi, kekerasan, dan pelanggaran hak asasi manusia. Ketika fanatisme mengambil alih, individu tidak lagi mampu melihat nilai-nilai universal seperti rasa kemanusiaan, kesetaraan, dan toleransi. Mereka cenderung mengutamakan kepentingan kelompok atau ideologi mereka sendiri dan mengabaikan hak dan kebebasan individu lain.

Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua bentuk fanatisme negatif. Menurut Goddard, ada juga fanatisme yang dapat membawa dampak positif. Misalnya, fanatisme dalam mengusahakan perubahan sosial atau politik yang lebih baik. Ketika fanatisme digunakan untuk memperjuangkan keadilan, kesetaraan, atau perbaikan dalam masyarakat, hal ini dapat menjadi dorongan yang kuat untuk mencapai perubahan positif.

Namun, Goddard juga memperingatkan bahwa fanatisme yang positif tetap harus dilandasi oleh toleransi dan penghargaan terhadap keragaman. Fanatisme positif tidak boleh mengesampingkan hak-hak individu atau merugikan kelompok lain. Penghormatan terhadap perbedaan pendapat dan kebebasan berpikir tetap harus dijaga.

Dalam aspek fanatisme menurut Goddard mencakup kecenderungan individu untuk memiliki keyakinan yang kuat dan ekstrem, serta penolakan terhadap pandangan atau pemikiran yang berbeda. Fanatisme dapat mengarah pada ketidakadilan, intoleransi, dan pelanggaran hak asasi manusia. Namun, ada juga fanatisme yang dapat membawa perubahan positif dalam masyarakat, selama dilandasi oleh toleransi dan penghargaan terhadap keragaman. Penting bagi individu untuk menjaga keseimbangan antara keyakinan yang kuat dengan penghargaan terhad