Senin, 28 Agustus 2023

Bagaimana Ciri Ciri Merkantilisme Yang Berkembang Di Eropa Pada Abad Xvi

Ciri-Ciri Merkantilisme yang Berkembang di Eropa pada Abad XVI

Merkantilisme merupakan suatu sistem ekonomi yang berkembang di Eropa pada abad ke-16 hingga ke-18. Sistem ini menekankan dominasi ekonomi dan kekuatan negara melalui pengendalian perdagangan dan akumulasi kekayaan. Berikut adalah beberapa ciri-ciri merkantilisme yang berkembang di Eropa pada abad XVI.

1. Proteksionisme: Salah satu ciri utama merkantilisme adalah adanya kebijakan proteksionisme yang diterapkan oleh negara-negara Eropa. Proteksionisme bertujuan untuk melindungi industri dalam negeri dengan menerapkan tarif tinggi terhadap barang-barang impor. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan ekspor dan mengurangi ketergantungan terhadap impor, sehingga negara dapat memperoleh keuntungan ekonomi dan kekuatan politik.

2. Penyediaan Sumber Daya Alam: Negara-negara merkantilis di Eropa berusaha untuk mengamankan dan menguasai sumber daya alam, baik di dalam negeri maupun di wilayah jajahan. Mereka memanfaatkan sumber daya alam untuk memperkuat perekonomian dan kekuatan militer negara. Contohnya, negara-negara Eropa berkompetisi dalam menemukan dan menguasai sumber daya seperti logam berharga, rempah-rempah, dan hasil alam lainnya.

3. Akumulasi Kekayaan: Merkantilisme mengutamakan akumulasi kekayaan negara sebagai sumber kekuatan politik. Negara-negara merkantilis berupaya untuk menghasilkan surplus perdagangan, yaitu memperoleh lebih banyak ekspor daripada impor. Surplus perdagangan tersebut digunakan untuk memperkaya negara, menguatkan militer, membiayai proyek infrastruktur, serta mendukung pembangunan industri dan perdagangan.

4. Kolonialisme: Merkantilisme erat kaitannya dengan kolonialisme. Negara-negara merkantilis berkompetisi dalam mendirikan dan menguasai koloni di berbagai belahan dunia. Koloni dianggap sebagai sumber bahan baku, pasar untuk produk manufaktur, serta tempat untuk memperluas pengaruh politik dan ekonomi. Penguasaan koloni memberikan keuntungan dalam hal akses terhadap sumber daya alam dan pasar yang melimpah.

5. Dominasi Perdagangan: Negara-negara merkantilis berusaha untuk mendominasi perdagangan dunia. Mereka memperluas armada dagang, mendirikan perusahaan dagang besar, dan mengamankan rute perdagangan yang menguntungkan. Penguasaan terhadap jalur perdagangan strategis dan monopoli atas komoditas tertentu menjadi fokus utama negara-negara merkantilis dalam memperoleh keuntungan ekonomi.

6. Penyertaan Negara dalam Ekonomi: Merkantilisme melibatkan campur tangan negara dalam aktivitas ekonomi. Pemerintah mengeluarkan kebijakan dan regulasi yang membatasi kebebasan pasar serta mengontrol produksi, perdagangan, dan harga barang. Negara juga mendorong perkembangan industri dalam negeri melalui subsidi, proteksi, dan pembangunan infrastruktur.

7. Kekuatan Militer: Negara-negara merkantilis memperkuat kekuatan militer mereka sebagai sarana untuk melindungi dan memperluas kepentingan ekonomi. Mereka membangun angkatan laut yang kuat untuk melindungi armada dagang, menjaga jalur perdagangan, dan melawan rival negara. Kekuatan militer menjadi instrumen penting dalam menegakkan dominasi ekonomi dan politik di tingkat global.

Ciri-ciri merkantilisme tersebut mempengaruhi perkembangan ekonomi dan politik Eropa pada abad ke-16. Meskipun sistem ini kemudian digantikan oleh gagasan liberalisme ekonomi, ciri-ciri merkantilisme tetap berperan dalam membentuk dinamika hubungan antarnegara, eksploitasi sumber daya, dan dominasi perdagangan di masa depan.

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)